//SugengRawuh//

Hal lain bisa mengubah kita, tapi kita bermula dan berakhir dengan keluarga

Senin, Maret 16, 2009

Cerita Tentang CINTA dan KAWAN

Ada sebuah cerita tentang kawan dan cinta . . .

Suatu hari cinta dan kawan berjalan-jalan, tiba-tiba cinta terjatuh . . .
Kenapa???
Karena, cinta itu BUTA, tapi kawan selalu ada untuk MENOLONG . ..

Kawan mencari cinta, tapi cinta sulit ditemukan . ..
Karena, terkadang cinta begitu rapuh dan mudah menghilang
Tapi, kawan selalu ada untuk menguatkan..
Cinta sering pergi tapi kawan selalu tak pernah bosan untuk menunggu . ..

Cinta sering menyakiti, tapi kawan selalu sabar untuk memaafkan...
Itulah mengapa kawan selalu dikenang dan dirindukan . .. .

Senin, Maret 09, 2009

10 Misteri Populer di Dunia

Berbagai fenomena yang ada di dunia menciptakan banyak misteri yang luar biasa aneh dan terasa janggal.
Beberapa diantaranya ada dalam kehidupan kita sehari-hari.

Di Indonesia sendiri misteri, tahayul dan mitos-mitos legendaris telah menjadi bagian hidup dan budaya yang amat kental dirasakan. Tentang kebenarannya?
Belum satupun ilmu pengetahuan ilmiah milik manusia yang dapat memecahkan hal tersebut dengan jawaban yang memuaskan, semua mengembalikan itu kepada misteri terbesar dunia.. yaitu Tuhan sendiri.

Salah satu situs ilmiah www.livescience.com, mengumpulkan berbagai situasi dan kondisi yang fenomenal dari berbagai belahan dunia. Beberapa diantaranya adalah :

1. The Taos Hum

Masyarakat dan pengunjung di Sebuah kota kecil di New Mexico, Taos, selama bertahun-tahun merasakan gangguan dan keheranan dari suara dengungan frekwensi rendah di udara padang pasir.
Janggalnya hanya 2% dari penduduk Taos yang melaporkan hal ini.
Beberapa percaya ini disebabkan oleh akustik yang tidak biasa, beberapa orang mencuriga adanya histeria masal dari sesuatu yang rahasia dan mengerikan.
Belum ada satupun manusia yang dapat menemukan sumber dengungan tersebut..

SUARA TAOS HUM(disarankan pake headphone/gedein speaker)
http://www.eskimo.com/~bilb/freenrg/taos.wav

2. Si Kaki Raksasa - Bigfoot

Selama beberapa dekade, raksasa berbulu, monster seperti manusia bernama Bigfoot banyak dilaporkan keberadaannya di Amerika.
Meskipun ribuan Bigfoot harus eksis untuk mencari makan, tidak satupun tubuhnya diketemukan.
Bangkai atau mayat mereka yang berasal dari pemburuan, tabrakan atau meninggal secara alami, juga belum pernah diketemukan.
Beberapa foto jejak kaki raksasa mereka banyak di beritakan.
Misteri ini belum terpecahkan sampai saat ini.

3. Intuisi

Kita dapat mengatakan ini sebagai "indera ke-enam", perasaan, atau hal lain.
Kadang kita merasakan adanya intuisi dari waktu kewaktu. Tentu saja banyak dari "perasaan" itu yg salah, tapi hal itu kadang terasa benar.
Ilmuwan dan psikolog mencatat bahwa manusia membawa informasi bawah sadar tentang kehidupan di sekeliling kita, yang membawa kita merasa tahu sesuatu tapi kita tidak mengetahui kondisi atau kejadian yang sebenarnya, atau mengapa kita tahu itu.
Intuisi amat sulit untuk dibuktikan dan dipelajari, dan psikologi adalah satu-satunya ilmu pengetahuan yang dapat menjawabnya.

4. Hilangnya Orang Secara Misterius

Manusia hilang untuk berbagai alasan. Kebanyakan melarikan diri atau terbunuh, tapi beberapa dapat diketemukan.
Tapi tidak dengan hilangnya manusia secara misterius mulai dari para kru Marie Celeste sampai ke Jimmy Hoffa, Amelia Earhart, dan Natalee Holloway, beberapa orang menghilang tanpa jejak. Dan pencarian mereka sampai sekarang masih belum mendapatkan hasil.. kemana perginya ya??

5. Hantu

Sejak dulu banyak diantara kita yang takut dengan ini, penampakan mereka bahkan sampai pada kepercayaan adanya mereka masih menjadi tanda tanya.
Adakah hantu di sekitar kita? Bisakah mereka dibuktikan secara ilmiah? Setiap negara memiliki budaya berbeda dengan negara lain tentu memiliki kisah hantu yang berbeda.
Contohnya hantu vampire, dracula, warewolf di Amerika tidak ada di Indonesia yang sebaliknya memiliki Kuntilanak, Gendoruwo, wewe gombel dan lain-lain.
Hantu merupakan misteri yang masih menjadi bagian hidup kita.
Diharapkan suatu hari nanti ada penyelidik hantu yang dapat membuktikan bahwa yang mati dapat berkomunikasi dengan yang hidup dan menjawab misteri ini.

6. Deja Vu

Frase ini berasal dari Perancis yang berarti "Sudah pernah melihatnya", mengacu pada sebuah pengalaman dan perasaan misterius tentang tempat, keadaan dan suasana dimana kita serasa pernah mengalaminya. Sebagai contoh misalkan kamu berada di sebuah desa asing yang belum pernah kamu datangi, tapi kamu merasa amat akrab dan pernah melihat suasana serta lingkungan desa tersebut. Ada yang percaya bahwa Deja vu adalah pengalaman yang pernah manusia alami pada kehidupan sebelumnya. Seperti juga intuisi, riset tentang psikologi manusia dapat menawarkan jawaban yang lebih alami, tapi fenomena ini tetap misteri..

Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.

Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?

Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif

Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ‘penyakit’nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.

Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.

Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.

Menciptakan ‘Deja Vu’ dalam

Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan ‘menyuruh’ mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.

Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ‘ingatan palsu’. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.

LiveScience juga melaporkan percobaan Akira O’Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka ‘melupakan’ kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis.
Sumber:LiveScience,popsywordpress

7. UFO (Unidentified Flying Objects)

Benda asing tak dikenal atau UFO tidak diragukan lagi ada. Banyak sudah orang yang melihat, memotret dan mengambil video-nya. Beberapa saksi melihat sesuatu benda di angkasa yang tampak asing, beberapa bahkan memiliki pengalaman pernah bertemu muka dengan sosok mahluk asing yang tampaknya berasal dari luar bumi ini. Darimana mereka berasal? Apakah mereka dapat berkomunikasi dengan manusia? Hal ini masih menjadi misteri seperti halnya misteri Hantu dan fenomena mahluk-mahluk asing lainnya.

8. Kehidupan Sesudah Kematian dan Pengalaman Mendekati Kematian

Orang yang pernah sekarat, koma atau hampir mati kadang melaporkan pengalamannya seperti masuk kedalam terowongan, melihat cahaya, bersatu kembali dengan mereka yang sudah mati, atau merasakan suasanya yang damai, tenteram dan lain sebagainya.Tapi anehnya belum ada cerita yang sama persis satu dengan lainnya. Orang-orang skeptis merasa bahwa pengalaman ini diakibatkan oleh halusinasi dari kondisi traumatik pada otak manusia. Sampai saat ini belum ada yang dapat menjelaskannya dengan baik dan ilmiah.

9. Kekuatan Supranatural dan ESP (Extra-Sensory Perception)

Paranormal ada dimana-mana di seluruh dunia, di Indonesia dapat dirasakan kehadiran mereka diterima secara alami dan dianggap lumrah. Kemampuan psikis dan ESP adalah bagian dari misteri dunia yang belum terpecahkan. Pembuktiannya terkadang terlalu dibuat-buat mengacu pada kepercayaan manusia terhadap kekuatan yang lebih besar di dunia ini. Ilmu pengetahuan belum dapat memecahkan hal ini dengan jelas, tapi eksistensinya juga tidak dapat dibantah oleh kita. Terutama untuk kita orang Indonesia yang amat religius dan masih membawa budaya timur yang penuh dengan misteri.

10. Tautan Antara Pikiran dan Tubuh

Ilmu pengetahuan di bidang kedokteran adalah satu-satunya yang dapat mulai menjelaskan cara bagaimana pikiran dapat mempengaruhi tubuh. Efek Placebo sebagai contohnya mendemonstrasikan tentang beberapa orang yang dapat kembali sehat dan sembuh dari penyakitnya atau malah bahkan sakit dan menderita hanya karena mereka percaya bahwa itu akan terjadi. Tapi pembuktian secara medis dan ilmiah amatlah lemah, karena tubuh kita memiliki kemampuan yang amat luar biasa dalam penyembuhan bahkan melebihi kemampuan obat yang paling canggih sekalipun.

Misteri dan fenomena di atas menggambarkan bahwa manusia masih terlampau muda untuk berkata bahwa dunia ini sudah diketahui secara mendalam. Berbagai upaya penelitian dan pencarian masih terus dilakukan. Sampai kapan ya?? Itu juga masih misterius.

MOTIVASI BELAJAR

Motivasi mempunyai arti dalam belajar, menurut teori Kebutuhan Manusia termotivasi untuk bertindak kalau ia ingin memenuhi kebutuhannya. Para ahli psikologi mengartikan kebutuhan dalam kaitannya dengan motivasi dengan menggunakan cara yang berbeda-beda, di antaranya ada yang mementingkan kebutuhan fisik, seperti kebutuhan untuk rnakan, minum, udara, istirahat, ha! ini yang memotivasi manusia untuk bertingkah laku.Sedangkan ada ahli psikologi lain menitikberatkan kebutuhan emosional, seperti kebutuhan disetujui, disayangi dan dihargai. Ahli yang lain lagi menekankan kebutuhan kognitif, seperti memecahkan inform asi yang bertentangan, berbeda atau tidak sesuai. Ada lagi ahli psikologi yang percaya bahwa semua kebutuhan sama pentingnya dalam mempengaruhi motivasi orang untuk bertingkah laku.Rata Penuh
Maslow (1945) dengan teori kebutuhannya, menggambarkan hubungan hirarkhis dan berbagai kebutuhan, di raana kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan, barulah manusia mulai ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang berikutnya. Pada saat-saat tertentu akan terjadi kebutuhan yangtumpang tindih, seperti contoh, orang ingin makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan tesebut tidak akan muncul lagi untukselamanya,tetapi kepuasan itu hanya untuksementarawaktu saja.Manusiayang dikuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan akan termotivasi untuk melakukan kegiatan guna
memuaskan kebutuhan tersebut (Maslow, 1954).
Di dalam lingkungan siswa atau pelajar seperti yang dikatakan Maslow anak yang lapar tidak akan termotivasi secara penuh dalam belajar. Sedangkan kebutuhan berikutnya seperti rasa aman adalah kebutuhan tingkat berikutnya setelah kebutuhan dasar yang bersifat fisik. Sebagai contoh siswa yang merasa terancam, makasiswa ini tidak akan termotivasi dengan baik dalam belajar, contoh lain seorang siswa yang merasa dirinya dikucilkan oleh temannya maupun oleh gurunya, tidak mungkin termotivasi dengan baik dalam belajar. Ada kebutuhan yang disebut harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa dipentingkan dan dihargai. Kepuasan terhadap kebutuhan ini akan menimbulkanperasaan percaya diri, merasa berharga, merasa kuat, merasa mampu, merasa berguna dalam hidupnya. Kebutuhan yang paling utama atau tertinggi yaitu jika seluruh kebutuhan secara individu terpenuhi maka akan merasa bebas untuk menampilkan seluruh potensinya secara penuh. Dasarnya untuk mengaktualisasikan sendiri meliputi kebutuhan menjadi tahu,mengerti untuk memuaskan aspek-aspek kognitif yang paling mendasar.
Rakert.W. White 1959. Kecakapandiperoleh secara berangsur-angsurmelalui belajar dalamwaktu jangka panjang. Kebutuhan belajar dalam waktu jangka panjang, ini diperuntukkan untuk mendapat atau memiliki kecakapan atau kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya.
Kita sebagai pendidikan perlu tahu kebutuhan yang diinginkan oleh para siswa. Seperti kebutuhan berprestasi. Setiap siswa berbeda kebutuhan berprestasinya. Ada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, ada juga yang rendah. Siswa memiliki motivasi berprestasi tinggi kalau keinginan untuk sukses benar-benar berasal dad dalam did sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam din sendiri. Siswa akan bekerja keras baik daiam situasi hersaing dengan orang lain, maupun dalam bekerja sepdiri. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam mencapai prestasi yang tinggi.
Siswa yang datang ke sekolah memiliki berbagai pemahaman tentang dirinya sendiri secara keseluruhan dan pemahaman tentang kemampuan mereka sendiri khususnya. Mereka mempunyai gambaran tertentu tentang dirinya sebagai manusia dan tentang kemampuan dalam menghadapi lingkungan. Ini merupakan cap atau label yang dimiliki siswa tentang dirinya dan kemungkinannya tidak dapat dilihat oleh guru namunsangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Gambaran itu muiai terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, yaitu keluarga dan teman sebaya maupun orang dewasa lainnya, dan hal ini mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.
Berdasarkan pandangan di atas dapat diambil pengertian bahwa siswa datang ke sekolah dengan gambaran tentang dirinya yang sudah terbentuk. Walaupun demikian guru dapat mempengaruhi gambaran siswa tentang dirinya itu, dengan maksud agar tercapai gambaran tentang did masing-masing siswa yang lebih positif. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa siswa memiliki gambaran tentang dirinya sendiri atas pengaruh bagaimana orang lain seperti guru, orang tua, teman sebaya, memberi sikap atau memperlakukannya. Apabila guru suka mencela, mengeritik, merendahkan kemampuan siswa, maka siswa akan cenderung menilai din mereka sebagai orang yang tidak mampu berprestasi dalam belajar. Hal ini berlaku terutama bagi siswa yang masih sangat muda, misalnya siswa di sekolah rendah seperti TK dan SD. Akibatnya minat untuk belajar menjadi turun. Jika guru memberikan penghargaan, bersikap mendukung dalam menilai prestasi siswa, maka lebih besar kemungkinan siswa-siswa menilai dirinya sebagai orang yang mampu berprestasi. Penghargaan untuk berprestasi merupakan dorongan untuk memotivasi siswa untuk belajar. Dorongan intelektual adalah keinginan untuk mencapai suatu prestasi yang hebat, sedangkan dorongan untuk mencapai kesuksesan termasuk kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk berprestasi. Dari uraian di atas jelas kiranya bahwa motivasi bertalian erat dengan suatu tujuan. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motovasinya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atas perbuatan seseorang.
Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
a) Motivasi itu mendukung manusia untuk berbuat atau bertindak, motivasi berfungsi sebagai penggerak yang memberikan energi atau kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
b) Motivasi dapat menentukan agar perbuatan: yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, motivasi mencegah penyeiewengan dari jalan yanglurus untuk mencapai tujuan. Makamakinjelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang akan ditempuh.
c) Motivasi menyeleksi perbuatan, Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi guna mencapai suatu tujuan dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak atau kurang bermanfaat bagi tujuan semula.
Fungsi lain dari motivasi adalah sebagai berikut:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, seperti timbulnya dorongan untuk belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.

Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar
Pengaruh alam sekitar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak mempunyai arti yang penting. Sekalipun cara bekerjanya tidak dengan kehendak, kesadaran dan tidak teratur. Oleh karena itu disebut fungsional bagi masyarakat. Pendidikan tensional, artinya pengaruh yang diadakan dengan sengaja, oleh orang dewasa kepada anak, supaya dengan pertolongan itu anak dapat mencapai tujuan pendidikan.
Dengan demikian berarti pendidikan harus merenungkan tentang tujuan yang harus dicapai. Sebab apa anak belajar? Mengapa ia mau dan suka belajar, apakah sebabnya ia harus belajar?
Menurut Atto Wilmann di dalam uraiannya tentang pertumbuhan dan pembentukan manusia ada enam motif yang menggerakkan anak mau belajar antara lain:
1. Motif psikologik. Setiap makhluk hidup mempunyai dorongan untuk berkembang sesuai dengan caranya masing-masing. Menurut kodratnya manusia ingin mengetahui sesuatu, bukan hanya kesanggupan mengetahui sesuatu begitu saja, tetapi juga terdapat kecenderungan untuk bekerja dan mengenal.
2. Motifpraktis. Serriuapengetahuan mempunyai nilai praktis. Untuk memperoleh kedudukan dalam hidup pada hakikatnya kita berhasil memenuhi kebutuhan tertentu.
3 . Motif pembentukan kepribadian. Pengetahuan dan kesehatan tidaklah hanya menghasilkan saja, tetapi juga menaikan kepribadian dalam segi estetik dan intelektualistik.
4. Motif kesusilaan. Terbentuknya kepribadian berarti bahwa wataknya ikut terbentuk dalam kesusitaan. Belajarlah agar engkau menjadi lebih bersusila.
5 . Motif sosia!. Sebagai makhluk sosial, manusia harus belajar segala sesuatu yang layak diketahui dan dikerjakan dalam hidup pergaulan.
6. Motif ketuhanan. Belajarlah agar dapat mengabdi padaTuhan. Segalapengetahuan, dan kecakapan kita, harus kita arahkan pada suatu tingkatan di mana kita dapat menyadari hubungan kita sebagai manusia dengan Tuhan.
Semua motif memberi dorongan kuat terhadap belajar. Tetapi motif secara sendiri-sendiri tidak mencukupi bagi murid untuk belajar, maupun bagi guru yang akan mengajar. Dorongan atau untuk berkembang dapat dinyatakan oleh kegiatan sendiri terhadap bahan pengajaran yang menarik. Motif praktis dan minat praktis memperoleh alat yang tepat dalam pengajaran untuk hidup manti (Jen Lighart). Motif kepribadian menganggap bahan pengajaran sebagai media untuk pembentukan etik. Motif sosial membantu dalam pembentukan anak sebagai makhluk sosial. Motif Ketuhanan meliputi semua motif lainnya dan mempersatukannya, karena pertumbuhan dan perkembangan pada hakikatnya harus diarahkan pada pengabdian pada-Nya.
Motivasi mempunyai nilai dalam pengajaran, adalah menjadi tanggung jawab guru agar pengajaran yang diberikannya berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak bergantung pada usaha guru untuk dapat membangkitkan motivasi padasiswanyauntukbelajar. Dal am garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
1. Motivasi menentukan tingkat berhasii atau kegagalan perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya sulit untuk berhasil.
2. Pengajar yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh siswa.
3. Pengajaran yang bermotivasi membentukaktivitasdan imaginitas pada gum untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yangsesuai dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswa-siswa pada akhirnya memiliki self motivasi dan yang baik.
4. Berhasil atau tidak berhasilnya dalam membangkitkan penggunaan motivasi dalam pengajaran sangat erat hubungan dengan aturan disiplin dalam kelas. Ketidakberhasilan dalam hai ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin dalam kelas.
5. Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Demikian pengajaran asas motivasi adalah sangat penting dalam proses belajar dan mengajar.
Dalam rangka mendorong motivasi siswa untuk belajar di sekolah yang menganut pandangan demokratis, dengan menciptakan belajar dikemukakan oleh “Keneth M. Mover” adalah:
1) Pujian. Karena pujian mempunyai nilai besar bagi siswa untuk belajar.
2) Manfaat minat yang telah dimiliki siswa yang bersifat ekonomis.
3) Kegiatan-kegiatan yang merangsang minat siswa. Guru merangsang minat disesuaikan dengan kondisi siswa.
4) Rasa cemas yang besar menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa.
5) Tugas teriaiu sukar dan bantuan tidak ada maka akan menjadikan siswa menjadi frustrasi.
6) Tekanankelompoksiswabiasanyabersifatpasifdalamkelompokhalinitidakbaikdalamhubungan antara anggota kelompok.
7) Kreativitas siswa yang besar erat kaitannya dengan motivasi belajar bagi siswa.
Usaha meningkatkan motivasi dalam belajar
Agar tujuan pengajaran yang dikehendaki khususnyc. oleh guru sebagai pengajar, maka perlu adanya usaha-usaha, agar terjadi kegiatan belajar yang efektif dan membelajarkan siswa dengan baik. Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, guru dapat melakukanberbagai cara sebagai berikut:
a) Memberi angka. Umumnya setiap anak ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angka baik, maka akan terdorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar. Sebaliknya, siswa yang .mendapat angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik.
b) Pujian. Pemberian pujian kepada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil, besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
c) Pemberian hadiah. Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya, memberikan hadiah pada akhir tahun ajaran, dengan menunjukkan hasil belajar yang baik, atau kegiatan-kegiatan lain yang mendorong siswa untuk berprestasi.
d) Kerja kelompok. Dalam kerja kelompok di mana para siswa melakukan kerja sama dalam belajar. Setiap anggota memberikan motif belajar pada anggota lainnya. Kadang-kadang rasa untuk mempertukarkan anggota kelompok menjadi pendorong dalam perbuatan belajar.
e) Persaingan. Baik bekerja kelompok maupun persaingan mencari motif-motif sosial kepada siswa. Hanya saja persaingan antara individual akan menimbulkan pengaruh yang kurang baik, seperti hubungan persahabatan, perkelahian dan pertentangan persaingan yang baik ialah dalam bentuk antar kelompok belajar.

Minggu, Maret 01, 2009

Super Junior On The Way


(Tidak buat yang gak suka korea)
Mereka adalah boyband asal korea . . .
Super Junior ato SuJu. Kualitas suara yang gak jelek2 banget, plus aksi panggung yang memukau dan ekspresi yang dalam membuat mereka memiliki banyak penggemar. Nah, kebetulan aku juga salah satu penggemar SuJu . . . Ni aku kasih liat deh foto2 mereka . . .Just have fun nih . . .













Mahasiswa Pasif = Prestasi Kurang ???

Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa yang duduk di belakang maupun yang tidak suka bertanya adalah mahasiswa yang tidak memiliki prestasi tinggi. Mereka juga dapat menjadi mahasiswa berprestasi meskipun tidak tampak menonjol ketika proses perkuliahan. Lepas dari faktor kecerdasan yang memang sudah dimiliki oleh mahasiswa tersebut, maka adanya optimalisasi motivasi belajar yang kemudian akan menghasilkan motivasi berprestasi muncul ketika mereka dihadapkan pada tantangan perkuliahan, seperti saat ada tugas, kuis, atau ujian semester. Motivasi belajar yang sangat tinggi muncul karena adanya stimulus faktor internal dan eksternal.

  1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat mempengaruhi psikologis orang yang bersangkutan. Dalam hal ini faktor eksternalnya adalah mahasiswa lain yang aktif bertanya dan senang duduk di depan. Mahasiswa yang tidak suka bertanya dan tidak senang duduk di depan merasa terdorong untuk belajar lebih giat daripada yang kita bayangkan. Mahasiswa ini merasa tidak mampu untuk menonjol secara visual (dalam hal ini senang bertanya dan duduk di depan), sehingga mereka akan terdorong untuk berusaha lebih menonjol di saat pengerjaan tugas, kuis, atau ujian. Yang kemudian memberikan motivasi belajar tinggi dan berprestasi, yang berarti menjadi yang terbaik.

  1. Faktor Internal

Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan. Mahasiswa yang merasa kurang aktif di dalam kelas maka di dalam hatinya akan muncul tekad bahwa “Aku harus sukses dalam ujian! Aku pasti bisa!”. Ketekadan ini akan memunculkan motivasi belajar yang begitu tinggi dan tentunya lebih lanjut memunculkan motivasi berprestasi.

Optimalisasi motivasi belajar akan menumbuhkan minat belajar yang tentunya akan menimbulkan motivasi berprestasi atau need for achievement, adalah kebutuhan individu untuk berbuat lebih baik dari orang lain, yang mendorong individu untuk menyelesaikan tugas yang lebih baik dan untuk mencapai prestasi yang tinggi. Adanya minat yang tinggi seseorang akan giat dalam belajar, sebab minat merupakan tendensi individu untuk melakukan sesuatu pekerjaan dan meneruskan pekerjaan itu. Oleh karena itu, mempelajari sesuatu tanpa dilandasi adanya minat sulit untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, karena minat merupakan faktor yang utama dalam belajar.

Jadi, dapat ditemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Mahasiswa yang tidak senang bertanya dan lebih suka duduk di belakang dapat saja mendapatkan prestasi tinggi karena faktor eksternal yang berupa mahasiswa lain yang aktif dan sering duduk di depan mempengaruhi keadaan psikologis mereka untuk berkeinginan sukses di saat pengerjaan tugas, kuis, ujian dan hal ini juga akan mempengaruhi faktor internal, yaitu menumbuhkan optimalisasi motivasi belajar yang meningkatkan minat belajar. Dan minat belajar inilah yang menjadikan mahasiswa tersebut termotivasi untuk berprestasi melebihi yang lain, selain faktor keinginan untuk maju, perhatian orangtua, interaksi teman sebaya, inteligensi, dan jenis kelamin. Namun, tetap saja hal ini tidak berlaku bagi semua mahasiswa yang senang duduk di belakang dan tidak suka bertanya, karena motivasi belajar itu pun berbeda-beda antara seseorang dengan yang lainnya, dipengaruhi faktor : Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual, Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya, Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki HP canggih, sepeda motor, dan lain-lain, dan Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Arti Hidup

Ni posting sebenernya bukan tulisanku, tapi aku seneng dengan posting ini. Ketika aku buka2 blog, aku temukan postingan ini. karena aku terkesan dengan postingnya, kenapa ga aku masukin di blogku ni aja.

Saat engkau beranjak dewasa engkau akan temkuan bahwa hidupmu penuh arti bagi orang-orang di sekitarmu.
Saat engkau menganggap engkau dapat hidup bebas sebenernya engkau tidak hidup bebas…….

Saat engkau duduk di bangku kuliah engkau mengganggap bahwa hidupmu bergantung pada nilai-nilai mata kuliah yang engkau dapat, itu salah teman, hidup yang engkau jalani semasa kuliah sebenernya hanya di hitung dari nilai yang engkau dapat, saat engkau mendapat nilai baik engkau akan di puji tapi disaat engkau mendapat nilai jelek, adakah orang yang perduli dengan keadaanmu saat itu??

Setelah engkau menyelesaikan masa studimu dan engkau beranjak untuk bekerja, engkau sempat berpikir bahwa kehidupanmu adalah itu, engkau akan merasa dihargai saat engkau berhasil membawa perusahaan ke arah lebih baik, banyak pujian yang datang kepadamu dan setelah itu mungkin engkau akan naik jabatan. Engkau menganggap bahwa itu adalah kehidupanmu, tapi apakah engkau tau bahwa saat engkau bekerja, engkau hanya dianggap sebagai nilai statistik belaka? nilai yang kadang-kadang bisa turun dan naik?? apakah itu kehidupanmu??

Engkau akan menyadari kehidupanmu sangat beharga saat engaku pulang kuliah atao pulang dari kantor. Disana masih banyak yang membutuhkan kamu, membutuhkan perhatian kmu dan sebenernya nilai dari kehidupan itu sendiri adalah saat itu. Bagaimana engkau dapat memberikan kehidupan bagi orang lain, memberikan perhatian kepada orang lain, entah itu bonyok, kakak, adik, atao teman kamu.

Kamis, Februari 26, 2009

Menaklukan Anak Tanpa Hukuman


artikel ini diperoleh dari salah satu forum oleh pemerhati yang bernick name W1R7294

Coba anda ingat-ingat, dalam kondisi bagaimana anda merasa kewalahan mengontrol anak anda. Versi seorang ibu bisa berbeda dengan versi sang ayah. Itu baru satu pasangan, belum lagi jika ada pihak ketiga seperti nenek-kakek, om-tante, tetangga, guru dsb.

“Kamu ini nakal, sudah dikasih tahu kalau jangan main api, masih saja nggak nurut”, kata seorang ayah. “Ayo Donny, garap PR-mu. Nilaimu jeblok semua, masih aja bandel gak garap PR. Pantesan gak pinter-pinter”, seloroh seorang ibu. “Tita, jangan nakal-nakal toh. Sudah nenek bilangin jangan manjat pohon, kamu itu anak perempuan”. “Duh anak ibu nakal sekali di kelas, selalu saja mengganggu teman-temannya dan gak bisa diam duduk dibangku”, lapor seorang guru pada orangtua murid,….dan berbagai contoh yang bisa anda bayangkan sendiri.

Anak Nakal Versi Orang Dewasa

Bagi orang dewasa, seorang anak dianggap nakal karena tidak menuruti perintah, atau melanggar aturan. Pendek kata, ketika apa yang diminta orangtua (atau pendidik lainnya) tidak dituruti anak, maka anak akan dianggap nakal.

Masalahnya gampang sekali orang menjadi emosi ketika anak dalam kondisi nakal. Ya, saya menyebut anak dalam kondisi nakal karena tidak setiap saat anak menjadi nakal. Anak terlahir tanpa dosa, begitulah dalam ajaran Islam. Dan anak masih dianggap mumayyiz jika belum tahu benar dan salah. Tapi kenapa ketika anak masih belum mumayyiz dan dia melakukan sesuatu yang tidak sesuai< > >kehendak orangtua atau guru, malah anak mendapat cap NAKAL ??

Menurut John Gray PhD penulis buku Children of Heaven, sebagian besar orangtua di dunia ini cenderung mematok harapan yang tinggi pada anaknya yang sudah bisa bicara dan faham jika diajak bicara. Ini karena orangtua sudah mulai memberi aturan pada si anak. “Awas, jangan pegang kompor, ada api, panas lho”. “Jangan lari-lari di jalan ya nak, bahaya” dsb. Si anak yang sudah memahami pembicaraan akan menyimpan informasi itu dalam otaknya yang masih berkembang.

Nah, anak yang otaknya saja masih berkembang apalagi yang masih belum mumayyiz / masih belum tahu salah-benar (kecuali dari informasi orang dewasa baik langsung maupun tak langsung), bisa saja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan permintaan orangtua tanpa disengaja. Maka jika anda kini memahami bahwa mereka tak berniat melakukan sesuatu untuk melukai hati orangtua/guru, setidaknya anda bisa berusaha meredam emosi jika anda mendapati si anak berbuat hal yang tak anda setujui.

Tehnik Melarang Anak Yang Belum Mumayyiz

Seringkali orang menyebut anak-anak yang masih balita dengan cap Nakal, padahal sebenarnya mereka adalah anak-anak yang sedang dalam masa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Dalam buku Positive Discipline The First Three Yeras, From Infant to toddler ada sebuah kisah nyata. Seorang anak memecahkan sebuah piala yang membuat si ibu menangis tersendu-sendu. Si anak dengan polosnya bertanya, “Mama, apakah mama akan menangis seperti itu jika piala yang pecah itu saya ?”

Itu karena si anak tak pernah merasa sengaja memecahkan piala mamanya. Sebaliknya dia justru merasa heran mengapa sang mama menangisi piala yang pecah, seolah-olah sang mama justru lebih menyayangi sang piala daripada si anak itu sendiri.

Sebenarnya tak pernah sedetikpun terlintas di pikiran anak-anak yang belum mumayyiz, untuk sengaja melukai hati orangtuanya. Maka kata-kata “Jangan” sebenarnya kurang tepat jika ditujukan pada anak-anak ini. Anak-anak yang belum bisa memberi alasan (khususnya usia 2,5 tahun kebawah) malah tak bisa diberi larangan dengan kata “JANGAN”. Mereka belum benar-benar memahami maksudnya. Sebaiknya anda melakukan tindakan bukan kata-kata agar dimengerti anak-anak usia ini. Rudolf Dreikurs mengatakan “Tutup Mulut Anda dan Bertindaklah”.

Beberapa Teknik Melarang Anak Yang Masih Sangat Kecil :

1. Alihkan perhatiannya

Jika si kecil merangkak ke arah benda yang berbahaya, angkatlah dia dan beri dia alternatif benda yang lebih aman; biarpun ini berarti anda berkali-kali mengangkat dia. Lama-lama dia akan tahu, bahwa dia tak boleh ke benda berbahaya tersebut.

Jika dia menangis, cobalah pancing dengan hal lainnya “Lho lihat diatas langit banyak sekali burung-burung yang terbang. Yuk lihat burung-burung terbang yuk”.

2. Hentikan Pekerjaan Anda

Gabriel, berumur 9 bulan, mulai menggigit mamanya saat menyusu. Sang Mama segera melepas mulut si Gabriel dan menaruh anak tersebut di tempat tidurnya, lalu sang mama keluar. Semenit kemudian sang mama kembali menyusui. Setiap kali Gabriel mulai menggigit, setiap kali pula sang mama meninggalkannya. Akhirnya Gabriel berhenti menggigiti mamanya lagi.

3. Katakan Langsung Tanpa Kata “Jangan”

Seorang anak mulai melempar-lempar mobil-mobilannya. Sang mama hanya berkata “Mainan bukan untuk dilempar. Mobil untuk diatas tanah” Atau, “Sepertinya kamu lagi ingin lempar-lempar ya Nak ? Ayo, kalo mau lempar, pake bola ya. Ini bolanya, main lempar-lemparan sama mama ya. Mobil-mobilannya kita taruh disini”.

4. Katakan Iya/Boleh

Ini jika yang ia lakukan tidak berbahaya dan anda justru melihatnya sebagai kesempatan untuk menikmati kehadiran anak anda. Misalnya si anak ingin main air saat anda cuci piring. Daripada melulu melarang anak, segera selesaikan cuci piringnya lalu biarkan dia main air bersama anda. Dengan cara itu anda bisa mengajarkan pada dia bagaimana mencegah air tidak kemana-mana, anda bisa mendorong rasa ingin tahunya menjadi lebih positif (sehingga kelak dia tak akan malas membantu anda mencuci piring jika usia dia bertambah) dan anda bersenang-senang dengan anak anda. Saya sendiri selalu mengatakan pada anak saya ” Oke, sekarang giliran mama dulu setelah itu giliran Salma” pada banyak hal yang saya izinkan dia lakukan hanya bersama saya (jika tanpa saya bisa berbahaya misalnya). Sekarang dia suka mendahului, “Mama dulu baru Salma” jika dia tahu saya tak akan mengizinkan dia melakukan sesuatu tanpa saya.

5. Ganti kata-kata yang lebih positif

Daripada mengatakan “Jangan membuang makanan ke atas meja/lantai” katakan “Yuk kita jaga agar lantai/meja tetap bersih”

6. Pelukan “Jangan”

Ada sebuah kartun bagus yang menggambarkan si Mama berkata pada anaknya yang berusia 2 tahun “Jangan” dan si kecil membalas “Iya”, mama makin meninggikan suaranya “Jangan” dan si kecil ikut menjerit “Iya” lalu si mama teringat harus tegas namun baik secara bersamaan dan dia pun berjongkok sambil memberi si kecil pelukan lalu berkata lembut “Jangan”. Maka si kecil pun berkata “Oke”.

Teknik berjongkok ini perlu anda lakukan untuk menarik perhatian anak yang masih kecil, karena jika anda memberi instruksi saat berdiri anak harus menengadahkan kepalanya untuk memperhatikan anda. Jika ia terlalu sibuk bermain, ia tak akan memperhatikan anda sama sekali. Jadi jangan kaget jika si kecil seolah-olah mencueki anda.

Sekali lagi jika sudah dilarang mereka tetap melakukan, bukan berarti mereka sengaja melawan anda. Sebaliknya jika diperintah tetapi mereka tidak mau mengerjakan, bukan berarti mereka tidak patuh pada orang tua. Hal ini penting anda pegang, agar anda jangan berkecil hati jika buah hati anda disebut nakal oleh orang lain; dan tentu anda sendiri jadi sadar bahwa tak ada gunanya memberi cap nakal pada anak anda yang masih belum berdosa jika anda kewalahan mengontrolnya. Jangan pula merasa malu karena orang lain menyebut anak anda nakal atau tak tahu aturan akibat si anak suka “merusak” barang sembarangan padahal sebetulnya anak anda adalah tipe anak yang lincah dan suka belajar lewat sentuhan.

Motivasi Besar Sang Anak

< : adalah Adler Alfred menurut yang tindakannya segala dalam besar motivasi punya manapun anak bahwa memahami anda baiknya ada « nakal », menjadi mengapa >Sebelum>

- Terimalah aku (dengan kata lain Sayangi aku apa adanya)

- Aku ingin berarti bagimu.

Sebenarnya kedua hal ini terbawa hingga dewasa, tetapi memahami bahwa anak-anak pun memiliki kedua tujuan tersebut dalam tindakannya (tentu tanpa mereka sadari) akan membantu kita untuk memahami mengapa mereka tiba-tiba menjadi nakal dan yang lebih penting lagi, membuat kita bisa menahan emosi serta memfokuskan diri pada solusi.

John Gray Ph D malah menyebutkan (dan kita sering lupa) bahwa kebutuhan terbesar seorang anak adalah cinta orang tuanya. Anthony E. Wolf juga menyebutkan bahwa anak mengharapkan orangtuanya mencintai dia sepenuhnya dan hanya mencintai dia saja. Itu sebabnya anak-anak gampang cemburu pada saudaranya dan mereka sering menyimpan rasa kecewa bila tidak bisa mewujudkan harapan orangtuanya yang menganggap anak lain itu hebat.

Karena itu sebenarnya hadiah paling berharga bagi seorang anak adalah perhatian orangtuanya. Biarpun anak diberi uang banyak, hadiah mahal-mahal sekalipun tetapi orangtuanya tak menyempatkan diri untuk memberikan waktu khusus bagi anaknya, anak-anak akan kecewa. Jangan kaget jika hal ini banyak terjadi pada anak-anak orang kaya. Mereka tumbuh menjadi manja karena terbiasa mendapat apapun secara mudah, tetapi hati mereka haus akan perhatian orangtuanya. Padahal di mata orang tua, hadiah-hadiah mahal itu adalah bentuk perhatian juga, namun nyatanya perhatian yang dibutuhkan anak bukanlah berbentuk materi.

Kencan Dengan Anak

Jika anda ingin “menundukkan” anak yang sedang tak menurut, salah satu caranya adalah menjanjikan waktu khusus anda untuk dia saja. Lebih bagus lagi jika anda selalu mempunyai jadwal khusus dengan si anak biarpun cuma 30-60 menit perhari, tetapi dalam hitungan menit itu dia merasa istimewa di mata anda jika anda menunjukkannya dengan sengaja. Matikan handpone anda jika anda jalan-jalan dengannya; tak usah menjawab dering telepon dirumah anda jika anda menghabiskan waktu berdua dengan sang anak, dirumah sendiri; tunda semua rencana jika anda sudah berjanji untuk menghabiskan waktu anda bagi dia pada jam sekian dan hari tertentu.

Sifat Pemaaf Anak

Yang menarik menurut John Gray, anak-anak sangat mudah memaafkan orangtuanya dan tak ingin menghukum orangtuanya yang pernah salah. Bahkan anak yang di-abuse sekalipun akan mudah memaafkan orangtuanya (yang seringkali ditandai bahwa anak tersebut merasa rendah diri, merasa bukan anak yang baik sehingga layak di-abuse oleh orangtua yang sangat dicintainya). Inilah nilai yang indah dalam diri seorang anak. Begitu besarnya rasa cinta anak pada orangtuanya sehingga mereka sangat pemaaf. Anehnya kadangkala orangtua justru tak gampang memaafkan (paling tidak saat si anak bertingkah nakal), sehingga orangtua akan marah bahkan banyak yang menghukum anak baik verbal (diomeli, diceramahi), emotional (dicap nakal, dibandingkan dengan anak lain, dijatuhkan harga dirinya) maupun fisik (dipukul, dijewer, dsb).Kalau setiap tindakan anak itu dimaksudkan untuk mendapat perhatian, diterima dan disayangi, lantas mengapa anak jadi nakal ?

Maka jangan gengsi untuk meminta maaf pada anak, jika anda memang merasa bersalah. Harga diri anda tidak akan jatuh di mata anak, tetapi justru inilah kesempatan besar untuk mengajarkan pada anak bahwa anda adalah manusia biasa yang bisa saja berbuat salah, dan jika sudah berbuat salah anda harus meminta maaf serta berusaha memperbaiki diri.

Belajar Dari Kesalahan

Karena orangtua/guru adalah manusia yang tak lepas dari kesalahan, sudah selayaknya jika kita menghindari diri untuk merasa yang paling benar. Anehnya memang banyak orang yang takut jika mengakui dirinya salah atau tak sempurna, akan menjatuhkan derajatnya di mata anak; padahal justru sebaliknya.

Jangan kuatir, tak ada orang yang sempurna. Hanya Allah SWT saja Yang Maha Sempurna. Jadi jika anda merasa salah langkah dalam mendidik anak, itu bukan berarti anda bukan orang yang baik. Justru jadikan kesalahan itu sebagai cambuk memperbaiki diri. Andaikan kita tak pernah salah, bagaimana bisa belajar lebih baik ? Rudolf Dreikurs menyebutnya sebagai Keberanian Menjadi Orang Yang Tak Sempurna. Karena itu, jika anda mampu mengenali kesalahan anda, mau mengakui dan meminta maaf pada anak anda, anda akan mengajarkan padanya untuk selalu tumbuh menjadi orang yang berani belajar dari kesalahan dengan mencari solusi untuk mengatasi kesalahan tersebut.

3 langkah Memperbaiki Diri dari Kesalahan :

1. Kenali : “Wow, aku berbuat salah”

2. Berdamai : “Maafkan saya”

3. Perbaiki : “Ayo kita cari solusinya bersama”

Jika Anak Tak Menurut

Berangkat dari pemahaman bahwa anak-anak bertingkah bagus atau buruk sebenarnya hanya karena ingin diterima, disayangi dan mendapat pengakuan yang berarti, akan membantu kita untuk setidaknya bisa meredam emosi ketika anak tiba-tiba jadi nakal. Daripada marah-marah sendiri (dan akhirnya menyesal belakangan apalagi ketika melihat si anak sedang tidur), lebih baik cobalah mencari tahu apa yang hendak disampaikan oleh anak lewat tindakan “nakal”-nya tersebut.

Dalam buku Positive Discipline, Jane Nelsen Ed. D menulis, bahwa anak akan bertingkah yang tak sesuai aturan (yang sering kita cap nakal), karena beberapa sebab. Cobalah pahami satu persatu karena jika anda memahaminya, anda bisa memecahkan kode mengapa mereka tiba-tiba menjadi nakal. Dengan memahami mengapa si anak tiba-tiba nakal, kita jadi bisa menahan emosi dan malah memfokuskan diri untuk mengambil tindakan yang tepat, artinya langsung ke masalahnya. Jika kita marah-marah, otak logik kita akan kesulitan untuk berkonsentrasi karena otak emosilah yang berbicara (mengenai hal ini bisa dibaca di buku Emotional Intelligence).

Selidiki Dulu Sebabnya

Sekarang anda tidak dalam keadaan emosi, sehingga anda bisa membaca tulisan ini dengan serius dan penuh rasa ingin tahu. Karena itu mari kita telusuri mengapa anak bisa tiba-tiba jadi nakal.

Pertama, cobalah pahami bahwa mungkin dia mengira tindakannya itu akan anda sukai sehingga dia makin disayang, tetapi karena otak dia masih berkembang dan dia tidak tahu salah dan benar, maka dia salah langkah.

Kedua, mungkin dia justru merasa tidak anda pahami atau kasih sayang anda mulai berkurang sehingga dia justru bertingkah “ nakal” (yang sekali lagi salah langkah) untuk mendapatkan cinta dan perhatian anda lagi. Misalnya pada anak yang cemburu pada saudaranya karena merasa disaingi oleh saudaranya.

Ketiga, jangan-jangan justru apa yang ia lakukan itu memang wajar dilakukan oleh anak seusianya atau mungkin sesuai dengan bawaannya. Tapi karena ia belum tahu batas mana yang benar dan salah, dia melakukan hal yang salah dan tidak anda setujui. Misalnya anak yang aktif mungkin saja tak mau berhenti lompat-lompat diatas kasur sementara anak lain yang sebaya langsung menurut ketika dilarang. Kalau demikian, tinggal teknik saja yang harus diubah agar anak jadi menurut. Untuk memahami karakter bawaan anak, bisa anda baca disini

Keempat, ada empat kesalahpahaman yang dimiliki anak sehingga mereka punya empat tujuan yang salah dalam bertingkah laku (yang akhirnya kerap disebut nakal). Hal ini diteliti oleh Rudolf Dreikurs dan ada baiknya kita pahami.

Empat Tujuan dan Salah Paham dibalik tingkah laku anak yang sedang “nakal” menurut Rudolf Dreikurs tersebut adalah :

1. Ingin diperhatikan : “Aku akan diterima jika aku diperhatikan”

2. Ingin merasa berkuasa : “Aku jadi berarti jika aku menang atau setidaknya ketika orang dewasa tak bisa menguasai aku”

3. Ingin membalas dendam : “Aku tak berarti dan tak diterima, tapi setidaknya aku masih bisa balas dendam”

4. Hilang Rasa Percaya diri : “Nggak mungkin aku diterima atau aku tidak akan mungkin bisa berarti bagi orangtuaku. Aku menyerah. Mereka tak pernah menyayangiku”

Untuk menebak kira-kira anak bertingkah nakal karena sebab yang bagaimana menurut keempat salah faham dan salah tujuan diatas, cobalah tengok salah satu atau kedua hal dibawah ini :

a. Apa tindakan anak atau

b. Bagaimana reaksi anda

Anda bisa membacanya dari tabel di attachement.

Pertanyaan Jitu

Ya, jika anda cuma menebak tanpa basic informasi diatas, anda mungkin kebingungan sendiri dan makin emosi saja. Sekarang dengan bekal pengetahuan diatas anda bisa mulai ke arah yang jelas, tinggal tanya saja ke si anak dengan pertanyaan pancingan. Sebab jika anda tanya langsung kenapa si anak tiba-tiba berbuat begini begitu, mereka biasanya juga tidak tahu. Nah jika sudah pegang basic diatas, anda mudah bertanya dan anak bisa mudah menjawabnya.

Seorang anak suka sekali keliling di kelas saat pelajaran. Sang guru pun memanggilnya saat istirahat. “Mary, kamu tahu kenapa kamu suka keliling di kelas saat pelajaran. Kan jika pelajaran sudah dimulai semua murid harus duduk rapi”, tanya si guru. Biasanya si anak akan menjawab tidak tahu dan ini tidak bohong karena mereka melakukannya tanpa sadar bahwa mereka punya salah satu tujuan tersembunyi yang tak disadari. Tetapi jika si anak memberikan alasannya, biasanya bukan alasan utama. Alangkah leganya si anak jika anda bisa mengajukan pertanyaan lanjutan yang memancing dia untuk berpikir dan memberikan jawaban yang tepat.

Pada kasus Mary diatas, si guru pun berkata, “Saya punya ide. Bagaimana kalau saya tebak dan kamu kasih tahu jika tebakan saya benar atau salah. Keberatan nggak ?” Si Mary setuju. Maka sang guru pun mulai mengajukan pertanyaan :

- Apakah mungkin alasan kamu untuk keliling di dalam kelas supaya kamu mendapat perhatian saya ? Apakah kamu ingin saya jadi sibuk ngurusin kamu dengan selalu menyuruh kamu duduk di kursimu ? (Jika iya, berarti dia ingin perhatian)

- Apakah mungkin kamu keliling di dalam kelas itu karena kamu ingin menunjukkan bahwa kamu bisa berbuat semaumu ? (Jika iya berarti dia ingin merasa sok kuasa)

- Apa mungkin kamu suka keliling dalam kelas itu karena kamu pernah tersinggung atau sakit hati oleh perkataan dan perbuatan saya sehingga kamu ingin membalasnya dengan membuat saya kesal karena kamu tak bisa duduk diam ? (Jika iya berarti dia memang ingin membalas dendam)

- Apa kamu keliling di kelas itu karena kamu merasa gak akan mungkin bisa berhasil dalam pelajaran sehingga kamu sama sekali gak peduli lagi untuk belajar serius seperti teman-teman sekelasmu ? (Jika iya berarti dia tak percaya diri).

Contoh diatas dilakukan oleh guru pada muridnya, tetapi di rumah pun bisa dilakukan oleh orangtua pada anaknya. Setelah memberikan pertanyaan yang lebih terarah, anda akan lebih mudah mencari cara untuk menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.

Untuk mengarahkan anak tanpa membuat dia bersikap defensive, lakukan semua tahap secara ramah, tidak dengan nada suara yang tinggi, sikap menuduh dan menyudutkan. Jangan lupa bahwa ada 4 langkah yang sangat membantu untuk membuat anak mau menerima nasehat anda tanpa merasa diceramahi. Keempat langkah ini bisa anda lakukan hingga anak menjadi remaja sekalipun sehingga anak akan merasa dekat dengan anda dan tak akan ragu untuk menjadikan anda sebagai tempat curhat, dibanding kawan-kawannya kelak. Karena orangtua bukan lagi sebagai pusat pemberi perhatian bagi anak remaja (ada pesaing berat : teman-teman pergaulan mereka), jangan kaget jika orangtua banyak sekali yang merasa tak bisa lagi mengontrol anak remaja mereka. Jadi jika anda tahu 4 langkah berikut ini apalagi jika anda terapkan sejak anak-anak masih belum memasuki usia remaja, paling tidak anda akan mudah memenangkan hati anak anda sebagai tempat curhat dan mencari nasehat.

4 Langkah Untuk Memancing Kerjasama Anak adalah :

1. Cobalah memahami perasaan anak, tanyakan padanya apakah perkiraan anda itu benar atau salah.

2. Tunjukkan empati anda, tetapi tak berarti anda setuju pada tindakan anak yang dilakukan akibat emosi tertentu. Empati hanyalah menunjukkan pada anak bahwa anda mengerti apa yang ia persepsikan. Adalah menarik jika anda menceritakan pengalaman anda atau orang yang anda tahu, yang serupa tapi tak sama, agar anak tak merasa disalahkan (biarpun ia memang salah). Karena jika ia merasa disalahkan, dia akan berada pada posisi defensive. Dia akan mempertahankan diri dan tak akan mau menuruti perintah anda.

3. Tunjukkan perasaan dan persepsi anda akan tindakan dia, misalnya anda kecewa dan anda bermaksud begini dan begitu bukan seperti yang ia kira. Biasanya jika cara no.1 dan 2 sudah anda lakukan dengan cara yang ramah (tidak marah-marah, tidak menyalahkan/menyudutkan), anak biasanya akan mulai mendengarkan anda. Disinilah dia akan menerima pendapat anda.

4. Pancing anak untuk memfokuskan diri mencari solusi. Tanyakan padanya apakah dia punya ide untuk menyelesaikan masalah tersebut dan bagaimana mencegah masalah yang sama di kemudian hari. Jika dia tak tahu, tawarkan beberapa saran dan pancinglah dia agar setuju pada saran anda (dengan kata lain anak tak merasa terlalu dinasehati, biarpun nasehat biasanya baik).

Mrs. Martinez menceritakan pengalaman pribadinya pada si penulis buku Positive Discipline.

Suatu hari anaknya, Linda, pulang sekolah sambil merengut. Katanya dia sempat dibentak gurunya di depan teman-teman sekelasnya. Sambil berkecak pinggang Mrs. Martinez bertanya dengan nada curiga dan menuduh “Gak mungkin kamu dibentak kalo kamu gak salah. Emang tadi di kelas kamu sampe ngapain kok dibentak bu guru ?” Si Linda pun tersinggung dan marah, “Nggak ngapa-ngapain kok”.

“Halah gak mungkin. Ayo bilang, kamu ngapain tadi di kelas sampe bikin gurumu marah ?”tanya Mrs. Martinez lagi. Linda cuma menatap ibunya dengan pandangan marah dan wajahnya tampak makin muram saja. Ditanya ibunya apa yang akan Linda lakukan untuk menyelesaikan masalah, si Linda Cuma bilang “Gak ada yang perlu diselesaikan”.

Saat itu Mrs Martinez teringat keempat langkah yang disarankan Parenting Class. Dia pun mulai merubah nada suaranya lebih lembut.

“Pasti kamu malu sekali ya dibentak di dpena kelas” (langkah 1)

Linda menatap ibunya dengan curiga.

“Mama ingat waktu masih kelas 4 SD pernah dibentak pak guru gara-gara waktu ulangan mama berdiri pinjam penghapus teman sekelas. Mama malu sekali” (langkah 2)

Linda mulai tertarik pada cerita mamanya,”Oh ya ?”tanyanya. Lalu ikut bercerita’Tadi aku Cuma pinjam pensil kok Ma. Jahat banget bu guru kok sampe bentak begitu”, tambahnya.

“Ya tentu saja kamu malu, mama faham banget kamu jadi jengkel pada gurumu. (langkah3). Bagaimana menurutmu agar hal itu nggak terulang lagi?” (langkah 4).

“Ya, lain kali Linda bakalan bawa pensil lebih dari 1 Ma, biar gak harus pinjam lagi”, jawab si Linda.

“Nah itu ide yang bagus sekali nak” jawab Mrs. Martinez

Dari perubahan sikap dan metode saja Mrs. Martinez bisa memancing anaknya untuk berpikir dan bersikap lebih positif. Linda jadi merasa tenang untuk menceritakan apa yang terjadi pada mamanya, ketika mamanya berubah metode. Andaikan sang mama selalu marah-marah duluan, mungkin lain kali Linda tak akan mau menceritakan apapun pada sang mama. Itu baru masalah di sekolah. Bagaimana jika Linda justru tak menurut perintah mamanya ?

Selasa, Februari 24, 2009

Be Your Self !


Jangan berfikir kalau kamu tidak bisa

Jangan berfikir aku tidak bisa sukses

Jangan berfikir aku gagal

Berfikirlah . . .

Aku adalah aku

Aku orang sukses

Aku orang hebat

Aku selalu bisa

You’re the best, I’m the best, We’re the best

Bulimia Nervosa, WaKz !!!


Semua orang ingin tampil cantik, terutama para gadis remaja, yang kurus ingin jadi gemuk, yang gemuk ingin jadi kurus. Sepertinya, bentuk badan adalah salah satu faktor penting penunjan kecantikan luar.

Namun, hal ini akan menjadi masalah penting bagi mereka yang mengidap Bulimia Nervosa. Apa itu???

Bulimia Nervosa biasanya kebanyakan dialami oleh para gadis remaja. Akan tetapi, diketahui juga Bulimia Nervosa ini juga diakibatkan karena faktor gen. Lalu, apa tanda-tandanya????

Para gadis remaja yang memperhatikan betul penmpilannya, jika mereka kurus pasti ingin selalu makan banyak agar bisa jadi gemuk,tetapi jika mereka seorang Bulimia Nervosa, maka setelah makan banyak mereka akan langsung stress karena beranggapan mereka akan menjadi sangat gemuk. Maka, mereka kemudian berusaha untuk mengeluarkan semua makanan yang telah mereka telan, bisa dengan cara memuntahkannya secara tidak sengaja atau dengan sengaja dengan cara mungkin memasukkan garpu ke dalam mulut mereka. Selain tu, orang gemuk yang Bulimia Nervosa juga tidak segan-segan mengkonsumsi obat pelangsing badan dalam jumlah banyak. Jika hal ini terus dibiarkan, maka bisa-bisa mengakibatkan gangguan pencernaan yang mulanya diawali dengan gangguan pada mulut dan gastrovaskuler.

So, untuk membantu temen/sahabat/orang yang mengidap Bulimia Nervosa, satu cara yang gampang adalah dengan menumbuhkan kepercayaan diri mereka. Orang tidak hanya dipandang dari ukuran badan mereka, tetapi juga dari ukuran hati dan ukuran otak.

Kalau mereka merasa sangat kurus dan makan banyak, JANGAN sekali-kali kita bilang “Entar GEMUK lho” karena itu sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis mereka, beri mereka komentar yang baik.

INGAT! Komentar baik kita mungkin akan membantu kondisi psikologis pengidap Bulimia Nervosa dan tentu itu juga akan membuat kita semakin baik.

Senin, Februari 23, 2009

REMAJA MEMANG MENAKJUBKAN

Remaja memang menakjubkan,
Seandainya dunia bisa melihat,
betapa indah sebenarnya kami,
betapa dalam bela rasa terpahat.

Seandainya mereka bisa mengoreksi,
semua komentar sinis yang terlontar,
dan melihat betapa kami berkilau,
dengan sikap positif yang terpancar.

Mengomentari senyum cerah kami,
dan perubahan yang kami buat,
semua yang tersentuh hidup kami,
semua resiko yang tergugat.

melihat betapa kami berubah,
Dari hari ke hari,
ingin meninggalkan masa kecil,
tapi mati-matian ingin kembali.

Namun kami tetap melangkah maju,
Walau tak yakin ke mana jalan mengarah,
berharap mereka melihat,
berharap mereka tergugah,
perubahan yang kami buat,
kekuatanyang kami miliki,
kebijaksanaan yang kami sembunyikan,
cerita-cerita yang belum tersaji.

Kuharap dunia melihat,
apa yang telah disadari beberapa,
remaja memang menakjubkan,
berjuang mengikuti panggilan jiwa . . .

Gallery

Gallery
kikiwae's